Vivahistoria’s Blog

Januari 20, 2009

Isi Blog

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:55 am

Modul On-Line tentang Sejarah Indonesia Masa Pra-Aksara

Jika pernah melihat film Flinstone maka yang terlintas dalam benak kita adalah kehidupan manusia pada awalnya masih dalam pola yang sangat sederhana, seperti menggunakan alat kehidupan dengan batu. Untuk lebih jelasnya simaklah modul ini!

Artikel: Zionisme

Palestina merupakan tanah air yang dianggap suci oleh tiga agama, yakni Islam, Nasrasi dan Yahudi. Khususnya karena keberadaan kota Yerusalem di Palestina. Alasannya, sebagian besar nabi yang diutus untuk mereka dilahirkan dan hidup di Palestina serta peninggalannya banyak ditemukan di sana. Di samping itu, daerah ini yang disebutkan dalam kitab suci sebagai “tanah yang diberkati atau “The Blessed Land “. Sementara bangsa Yahudi mengklaim Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Sehingga wilayah ini selalu menjadi rebutan antara ketiga kekuasaan yang menganut agama tersebut.

Artikel: Kehidupan Masyarakat Arab Masa Pra-Islam

Arab merupakan wilayah padang pasir terletak di bagian barat daya, Arab juga merupakan wilayah strategis dalam peta dunia zaman kuno karena letaknya berada pada posisi pertemuan ketiga benua yaitu benua asia, eropa, dan afrika.  Wilayah arab terbagi menjadi beberapa propinsi, diantaranya Hijaz, Najd, Yaman, Hadramaut, dan Uman. Dipropinsi Hijaz terdapat tiga kota besar yaitu Makkah, Madinah, dan Thaif. Ad-Dahna merupakan wilayah padang pasir terbesar yang terletak di pertengahan wilayah utara, Arab bagian selatan merupakan wilayah subur penduduknya padat dan bermata pencaharian bertani dan berdagang. Hadramaut dan Yaman merupakan wilayah subur yang ada dibagian selatan.

Tulisan Singkat tentang Berdiri Sekolah Taman Ibu

Sekolah Taman Ibu (Lersk National Huishoudscholl) didirikan pada tanggal 1 Agustus 1933 di Yogyakarta. Secara perhitungan tahun Jawa, tepatnya jatuh pada hari Selasa Pahing tanggal 8 Ba’da Mulud Tahun Besar 1864 windu Santjotji. Gedung pertama yang digunakan sebagai tempat pengajaran yakni di dalem Soerkoesoeman yang terletak di Jalan Bintaran Lor no. 5 Yogyakarta. Tempat yang digunakan pada waktu itu masih berupa pendopo yang kemudian dibagi menjadi beberapa ruangan sebagai ruangan kelas. (BERSAMBUNG)

Review Buku tentang Tragedi KUP G 30 S PKI

Saat beberapa tahun sebelum peristiwa 1 Oktober 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) tampak mengalami perkembangan yang pesat. Dari partai kecil dengan latarbelakang yang diragukan iktikat baiknya karena peristiwa Pemberontakan Madiun tahun 1948. PKI tumbuh menjadi partai massa yang hebat dan memiliki pengaruh dalam segala bidang. Bidang politik pengaruhnya hingga pada kekuasaan parlementer. Pengaruhnya juga terasa dibidang social, pendidikan hingga kesenian.

MODUL ON-LINE

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:31 am

SEJARAH INDONESIA MASA PRA’AKSARA

Setelah mempelajari modul ini maka akan dapat;

1. menjelaskan sumber-sumber sejarah dan cara menentukan usia peninggalan sejarah.

2. menjelaskan pembabakan masa pra-aksara berdasarkan geologi.

3. menjelaskan pembabakan masa pra-aksara berdasarkan alat kebudayaaannya.

4. menjelaskan ciri-ciri kehidupan masyarakat masa pra-aksara.

5. menjelaskan corak kehidupan masa pra-aksara.

6. menjelaskan jenis-jenis manusia purba.

Inti Materi

1. Sumber-sumber sejarah dan cara menentukan usia peninggalan sejarah.

2. Pembabakan masa pra-aksara berdasarkan geologi

3. Pembabakan masa pra-aksara berdasarkan alat kebudayaaan

4. Ciri-ciri kehidupan masyarakat masa pra-aksara

5. Corak kehidupan masa pra-aksara.

6. Jenis-jenis manusia purba

<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> SHAPE \* MERGEFORMAT <![endif]–>

Jika pernah melihat film Flinstone maka yang terlintas dalam benak kita adalah kehidupan manusia pada awalnya masih dalam pola yang sangat sederhana, seperti menggunakan alat kehidupan dengan batu. Untuk lebih jelasnya simaklah modul ini!

<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> <![endif]–>

Sebelum berbicara tentang bagaimana sejarah indonesia zaman pra-aksara, akan lebih baik jika terlebih dahulu membahas tetang sejarah. Apa seh sejarah itu? Karena, melihat kenyataan selama ini banyak sekali teman-teman yang mungkin menganggap sejarah itu tidak terlalu penting. Nah, jika kita pahami dari dasar dapat tampak suatu keunikan dalam sejarah yang tentunya dapat menarik keingintahuan kita untuk mempelajarinya. Belajar sejarah itu sebenarnya asyik, banyak jalan-jalannya, mungkin karena dipengaruhi zaman yang terus berkembang dan IPTEK juga yang semakin berkembang. Jadi, banyak yang menyepelekan kali ya.

What is history???

Kata sejarah sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi mungkin arti kata sejarah yang tepat belum kita ketahui. Untuk itu, supaya lebih jelasnya lagi akan kita bahas makna dari kata sejarah. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajarah” (sajaratun) artinya pohon, di Indonesia sejarah sering diidentikan dengan silsilah yaitu daftar keturunan atau asal-usul yang di dalamnya dibuat skema menyerupai pohon yang lengkap dengan cabangnya. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang artinya masa yang telah lampau. Sehingga terdapat kesamaan antara kedua pengertian tersebut yaitu sama-sama membahas tentang masa yang telah lampau. Berdasarkan pengertiannya maka ilmu sejarah dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan manusia pada masa lampau. Sedangkan rangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau dimana manusia belum meengenal tulisan dan menghasilkan berita tertulis disebut dengan zaman pra-aksara.

Jejak-jejak sejarah!!

Jejak-jejak peristiwa sejarah dapat dijadikan sumber sejarah yang digunakan untuk menyusun penulisan sejarah. Sumber-sumber sejarah terdapat beberapa macam, antara lain;

ü Sumber-sumber benda, berupa peninggalan-peninggalan benda yang berhubungan dengan kehidupan manusia pada masa lampau, misalnya bangunan dan alat kehidupan sehari-hari.

ü Sumber-sumber tertulis, berupa hasil tulisan manusia masa lampau, misalnya prasasti, naskah, kitab, dokumen, kaligrafi, suluk,syair dan babad.

ü Sumber lisan (oral history), berupa hasil kesaksian langsung dari orang-orang yang terlibat dalam suatu peristiwa ataupun orang-orang yang menyaksikan peristiwa.

Dalam menentukan usia peninggalan sejarah maka terdapat tiga cara, sebagai berikut;

a. Tipologi

Tipologi adalah cara penentuan umur berdasarkan bentuk (tipe) benda peninggalan. Makin sederhana bentuk benda maka makin tua usia benda tersebut. Namun cara ini efektifitasnya masih diragukan karena benda yang sederhana belum tentu dibuat terlebih dahulu dari benda yang lebih sempurna pembuatannya.

b. Stratigrafi

Stratigrafi adalah suatu cara penentuan umur relative berdasarkan lapisan tanah dimana benda berasal. Makin bawah lapisan tanah maka semakin tua benda yang ditemukan. Namun efektifitas cara ini masih diragukan karena akibat ulah manusia permukaan tanah dapat teraduk. Sehingga hanya ahli geologi saja yang mampu menentukan jenis lapisan tanah.

c. Kimiawi

Cara kimiawi ialah cara penentuan umur berdasarkan kandungan unsur-unsur kimianya. Misalnya, unsur C14 (Carbon 14) atau unsur Argon.

Pembabakan Pra-aksara Berdasarkan Geologi

Menurut geologi dan ilmu falak bumi yang ditempati manusia ini berbentuk bola yang amat panas yang berputar pada porosnya. Berputarnya bola gas raksasa yang amat panas tersebut berlangsung berjuta-juta tahun dan lama kelama-lamaan bagian luar tersebut menjadi padat karena temperature bumi berangsur-angsur menurun dan terbentuklah kulit bumi.

Zaman glacial pada zaman pleistosen yang berganti-ganti mengakibatkan berbagai perubahan iklim di seluruh dunia yang sangat berpengaruh pada ekosistem dunia. Binatang-binatang yang hidup banyak yang berbulu tebal sehingga dapat bertahan hidup seperti gajah purba (Mamouth), sedangkan yang tidak berbulu tebal terpaksa berpindah mencari tempat yang memungkinkan untuk hidup. Pada zaman tersebut terjadi migrasi binatang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Pada zaman pleistosen temperature bumi berubah-ubah terkadang dinggin atau panas. Pada waktu temperature bumi naik maka permukaan es akan mencair. Akibatnya permukaan air laut naik (interglasial). Sedangkan saat temperature bumi turun permukaan bumi akan menjadi es sehingga terjadilah zaman glacial. Selama masa pleistosen bumi telah mengalami empat kali zaman glacial. Pada zaman glacial, Nusantara terbagi menjadi dua bagian yakni bagian barat menjadi satu dengan Asia ( Dataran Sunda)) dan bagian timur bersatu dengan Australia (Dataran Sahul) .

Zaman Archaekum (Azoikum), berlangsung + 2500 juta tahun

Keadaan bumi masih panas sehingga belum ada kehidupan.

Zaman Paleozoikum, berlangsung + 300 juta tahun

Makhluk hidup mulai ada (hemah dan tumbuhan kerena suhu bumi sudah mendingin . Hewan yang ada adalah hewan yang tidak bertulang belakang, seperti ikan, ganggang, rumputan. Iklim masih berubah-ubah dan curah hujan tinggi.

Zaman Mezozoikum, berlangsung +150 juga tahun .

Reptil mencapai bentuk yang sangat besar (raksasa), misalnya Dinausaurus, Atlantosaurus, Tyrannosaurus.

Zaman Neozoikum atau Kainozoikum, berlangsung sekitar 60juta tahun. Terbagi menjadi dua yaitu;

-Zaman tersier

-Zaman kuarter, masa ini terbagi menjadi dua bagian;

Ø Kala Pleistosin atau Diluvium, berlangsung selama600.000tahun (zaman glacial). Terbagi menjadi; pleistocen,pliosen,milosen,

Oligosen,Eosen, dan paleosen.

Ø Kala Holosin atau Alluvium, berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu.

Sejak masa pleistosen reptile besar punah, kera mulai timbul, binatang menyusui mulai banyak, sejak masa mitosen orang utan mulai ada. Pada masa pleistosen es dari kutub utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Sedangkan pada masa holosin manusia jenis homo sapiens sudah mulai hidup.

Pembabakan Pra-aksara Berdasarkan Alat Kebudayaannya

A. Zaman Batu

Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu dikenal juga sebagai zaman dimana manusia belum mengenal logam dan alat-alat yang paling utama dikenal pada saat itu yaitu alat-alat yang terbuat dari batu. Namur, tidak dapat sangsikan bahwa pada saat itu juga tela hada pula alat-alat yang terbuat dari kayu atau bambu, akan tetapi bekas dari alat-alat tersebut tak berbekas.

Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:

1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

Zaman Batu Tua/ Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya seperti kapak genggam

Gambar 1. Kapak Genggam

Tingkat kecerdasan manusia yang hidup pada masa ini masih sangat rendah, sehingga apa saja yang tersedia di alam atau apa saja yang ditemukan akan dipergunakan untuk penunjang kehidupan mereka serta keperluan mereka. Lalu lama-kelamaan terdapat pengalaman bahwa batu adalah bahan utama. Namun, tidak sembarang batu yang dipergunakan, mereka harus mencari dulu batu yang kersan dan kuat. Setelah batu itu didapat, maka tidak dapat langsung di gunakan. Batu tersebut harus dibentuk dulu sesuai dengan bentuk apa yang akan digunakannya. Dengan demikian, maka kepandaian manusia semakin meningkat, segala sesuatu yang baru muncul kemudian mencerdaskan otak mereka, dan kemudian perkembangan akal inilah yang akhirnya memberi kedudukan tertinggi pada manusia di antara semua mahluk ciptaan Tuhan.

Ciri-ciri dari zaman batu tua/ palaeolithikum ini, adalah sebagai berikut:

pembuatan alat-alat yang digunakan masih sangat kasar, tidak di asah atau di haluskan.

Gambar 2: jenis-jenis peninggalan zaman Palaeolithikum

Manusia yang hidup pada masa ini belum bertempat tinggal tetap (nomaden) atau hidupnya berpindah-pindah, masih hidup mengembara.

Masih bersifat food gathering (mencari dan meramu makanan)

Contoh alat yang digunakan antara lain: kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih.

2. Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)

Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera. Alat-alat yang digunakan pada zaman ini masih menyerupai alat-alat palaeolithikum. Manusia pada masa ini sudah mulai bertempat tinggal tetap.

Ciri – cirinya adalah :

pembuatan alat – alat mulai dihaluskan jika perlu ditajamkam

Hidup mulai menetap

Contoh alat yang digunakan pada saat itu , seperti : kapak sumatera ( Pable), alat dari tulang, flake ( alat serpih )

Mulai mengenal kepercayaan

Ditemukan Kjokenmoddingger ( sampah dapur ) yaitu kehidupan manusia purba yang berada di tepi pantai dan memakan kerang kemudian kulit kerang tersebut membentuk bukit di belakang rumah panggung mereka ( ditemukan di Sumatera)

Ditemukannya Abris Sous Roche yaitu kehidupan manusia purba yang mulai menetap di gua – gua

Mengenal seni dengan ditemukannya lukisan cap tangan pada dinding gua Leang – leang.

Gambar .: alat-alat peninggalan zaman Mesolithikum

Gambar 5. Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum

KUIS ! Kehidupan manusia pada masa mesolithikum, masih belum banyak berubah dan masih dipengaruhi oleh cara-cara hidup masa sebelumnya. Mereka beertempat tinggal di gua-gua atau di bukit kerang tepi sungai/pantai, yang tidak jauh dari sumber air dan padang rumput atau hutan kecil tempat mereka berburu. Pertanyaannya;

1. Mengapa manusia purba hidupnya cenderung berkelompok-kelompok?

2. Mengapa manusia purba cenderung memilih tempat tinggal di dalam gua dan tempat yang dekat dengan sumber air?

3. Zaman Batu Muda/ Neolithikum

Zaman batu muda/ neolithikum merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Selain di asah dan di upam, alat yang dihasilkan kini telah banyak pula yang indah. Kecuali tembikar, pada masa ini manusia juga telah mengenal tenunan. Orang-orangnya sudah bertemapt tinggal menetap dan telah pula mengenal bercocok tanam.

Ciri – cirinya :

peralatan sudah halus dan diberi tangkai

contoh benda yang digunakan adalah :kapak persegi dan kapak lonjong

pakaian terbuat dari kulit kayu

perhiasan dari manik – manik dan batu

sudah menetap ( food producing )

menganut kepercayaan animisme dan dinamisme

memiliki kemampuan bercocok tanam

Gambar 6: alat-alat peninggalan zaman Neolithikum (Kapak lonjong)

Gambar7.Peninggalan zaman Neolithikum

(kapak persegi)

B. Zaman Logam

Dimulainya zamanlogam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.

Zaman logam juga merupakan waktu dimana manusia pada saat itu sudah dapat membuat alat-alat dari logam, yang ternyata lebih kuat dan lebih mudah dikerjakan daripada batu. Sebelum digunakan sebagai bahan untuk keperluannya, logam terlebih dulu harus dilebur dulu. Pada zaman logam ini, manusia sudah jauh lebih tinggi kebudayaannya bila dibandingkan dengan zaman batu.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/ bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.

Ciri dari zaman perunggu, diantaranya adalah sebagai berikut:

Ø Zaman perunggu, Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Zaman perunggu, hasil budaya yang terbuat dari perunggu antara lain

* nekara: genderangbesar terbuat dari perunggu , untuk upacara

* kapak corong / kapak perunggu / kapak sepatu

* moko : seperti nekara tetapi lebih kecil, digunakan untuk upacara keagamaan

* perhiasan berupa gelang, kalung, cincin dan lainya

Gambar 8. Nekara

Ø Zaman besi, Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500°C. Beberapa hasilnya seperti :

* kapak

* pisau

* perhiasan

* sabit

* mata panah

* cangkul

Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan. Tidak semua manusia memiliki keahlian untuk membuat barang logam (undagi). Tehnik membuat barang dari logam terdiri dari tehnik a cire perdue dan be valve.

tehnik a cire perdue

Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang.Selanjutnya dibakar sehingga lilin itu meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu, sesudah dingin cairan membeku dan tanah liat tadi dibuang dan jadilah benda yang diinginkan

be valve

Caranya cetakan logam terbuat dari tanah liat yang diberi rongga dan diberi logam,dan terdiri dua bagian. Cetakan daritanah liat tersebut dibakar seperti membuat gerabah. Cairan perunggu dimasukan kedalam cetakan bivalve tersebut setelah cairan logam dingin dan mengeraskan, cetakan tersebut kemudian dilepas maka jadilah benda yang diinginkan.

Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya. Untuk memudahkan Anda memahami uraian materi di atas, maka simaklah bagan berikut:

Aksi Kamu !#

Kamu membutuhkan;

Batu manik-manik kecil

benang nilon

Buatlah simpul pada ujung benang kemudian masukan manik-manik sesuai keinginanmu hingga panjangnya dapat dilingkarkan pada tangan atau lehermu. Setelah selesai ikatkanlah ujung satu dengan lainnya. Hasilnya kamu dapat memakai dan membuat perhiasan seperti apa yang dilakukan oleh manusia pada masa pra-aksara.

◙►Selanjutnya apakah pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).

C. Zaman Megalithikum

Antara zaman neolithicum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum, yaitu kebudayaan yang mengunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam. Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Adapun salah satu contoh budaya Megalithikum dapat Anda lihat pada gambar berikut ini.

Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :

1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.

2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.

Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.

Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat dilihat sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum tersebut. Contohnya seperti suku Nias.

Ø Zaman batu besar ( Megalithikum ) hasilnya terbuat dari batu berukuran besar, seperti :

* menhir : tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang

* Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji

* dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji

* waruga : kubur batu yang berbentuk kubus

* kubur batu : tempat menyimpan mayat

* Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung

Menhir

Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,
Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek moyang. Selain menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu punden berundak-undak

Punden Berudak

Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur.

Gambar 9. Punden berundak

Setelah Anda mengamati gambar diatas, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Pernahkah Anda melihat bangunan yang bentuknya mirip punden berundak-undak.TentuAnda sudah pernah melihat candi Borobudur, baik secara langsung maupun hanya melalui gambar ataupun televisi. Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah bangunan pemujaaan untuk umat Budha, dan menurut Prof. Dr. Sutjipto Wirgosuparto, arsitektur bangunan Borobudur merupakan tiruan atau kelanjutan dari punden berundak-undak.

Persamaan antara Borobudur dengan Punden Berundak-undak adalah sama-sama sebagai bangunan suci karena berfungsi untuk tempat pemujaan. Adapun perbedaannya candi Borobudur merupakan bangunan suci umat Budha, dan bentuk bangunannya sempurna dan indah karena penuh dengan relief dan ragam hias. Sedangkan Punden Berundak-undak hanyalah bangunan biasa yang terbuat dari batu yang disusun bertingkat-tingkat tanpa relief ataupun ragam hias dan sebagai tempat memuja arwah nenek moyang yang sudah meninggal.

Dolmen

Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan/Jawa Barat, Bondowoso/Jawa Timur, Merawan, Jember/Jatim, Pasemah/Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk mengetahui bentuk Dolmen, dapat diamati dengan gambar berikut!

Gambar10. dolmen

Sarkofagus

Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi. Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam. Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang Sarkofagus, maka amatilah gambar berikut ini.

Gambar11. Sarkofagus

Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Pra-Aksara

Ø Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan.

Gambar12. Ilustrasi kehidupan manusia purba di gua.

Kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat sederhana dan sangat tergantung pada apa yang tersedia di hutan. Pada masa ini masyarakat tinggal di alam terbuka seperti di hutan, tepi sungai, gunung, goa atau lembah. Di samping itu, lingkungan alam masa itu belum stabil dan masih liar. Binatang buas menjadi penghalang bagi manusia dalam melaksanakan aktivitasnya.

Masyakat masa berburu dan mengumpulkan makanan telah mengenal hidup berkelompok. Jumlah anggota tiap-tiap kelompok antara 10-15 orang. Mereka hidup selalu berpindah-pindah (nomaden). Perpindahannya itu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hubungan antara anggota kelompok sangat erat . Mereka bekerja bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain atau serang binatang buas. Meskipun kehidupan masih sangat sederhana namun telah mengenal pembagian tugas. Kaum laki-laki biasanya bertugas untuk berburu dan kaum perempuan bertugas untuk memelihara anak-anak serta mengumpulkan buah-buahan dari hutan. Masing-masing kelompok memiliki pemimpin yang sangat ditaati dan dihormati anggota kelompoknya.

Untuk menunjang kehidupannya manusia mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah dan alat lainnya. Para ahli menafsirkan bahwa pembuat alat tersebut dari jenis Pithecanthropus dan kebudayaannya disebut tradisi Paleolithikum (Batu Tua).Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Kali Baksoka, daerah Kabupaten Pacitan dan kemudian disebut kebudayaan Pacitan. Penelitian ini dilakukakan oleh G.H.R. von Heckeren, Besuki, dan R.P. Soejono (1953-1954). Penemuan sejenis juga terdapat di daerah Jampang, Kulo (Sukabumi) yang diteliti oleh D. Erdbrinnk, di Gombong, Perigi, dan Tambang Sawah (Bengkulu) diteliti oleh J.H. Houbalt dan lain-lain. Benda-benda hasil antara lain; kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alatdari tulang.

Ø Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam

Kemampuan manusia berpikir dalam mempertahankan kehidupannya mulai kerkembang. Hal ini mengkibatkan munculnya kelompok-kelompok yang lebih besar serta menetap. Munculnya kehidupan itu berawal dari upaya untuk menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam satu masa tertentu sehingga tidak perlu mengembara lagi. Mereka mulai hidup dengan bercocok tanam. Kemampuan memproduksi makanan (food producing) menjadi dasar mereka untuk hidup menetap. Mereka mulai menanam jenis tanaman yang semula liar untuk memenuhi kebutuhan mereka. Serta mulai menjinakan hewan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka seperti kuda, anjing, kerbau, sapi, dan kambing. Kehidupanbercocok tanam yang dikenal pertama kali adalah berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Agar dapat menetap lama akhirnya mereka membuat persawahan.

Masyarakat sudah memiliki tempat tinggal yang tetap dan memilih tempat tinggal pada tempat ertentu yang dapat menjalin hubungan dengan kelompok lain. Hubungan sosial semakin terjalin dan terorganisir dengan rapi serta terdapat gotong royong. Terdapat seorang pemimpin yang disebut kepala suku.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka mengadakan pertukaran barang dengan sistem barter. Barter menjadi awal unculnya system ekonomi. Sistem barter tidak hanya dalam lingkungannya tetapi juga di luar lingkungannya. Kehidupan bertambah maju setelah mengenal logam. Kemampuan mengerjakan memperlihatkan semakin tinggi kemampuan massyarakat.

Peninggalan kebudayaan manusia pada masa ini semakin bertambah banyak jumlahnya baik yang terbuat dari tanah liat, batu dan tulang. Hasil-hasil kebudayaan antara lain; beliung persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan dari tanah liat, kalsedon, yasper dan agat. Selain itu pada masa ini terjadi kebudayaan megalitihikum yang menghasilkan antara lain; menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, waruga, dan arca.

Ø Kehidupan Masyarakat Perundagian

Pada masa ini masyarakat telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam perunggu dan besi. Pengolahan tersebut memerlukan tempat pengolahan khusus serta keahlian khusus.. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang memiliki keahlian disebut undagi.

Peninggal sejarah masa perundagian menunjukan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Berbagai macam bentuk seni upacara. Kemakmumaran masyarakat diketahui melalui perkembangan teknik pertanian dengan mengenal alat pertanian seperti pisau, bajak, cangkul dan lainnya.

Kepercayaan pada masa perundagian di Indonesia beritikan penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan masyarakat memiliki kedudukan penting yang dibuktikan dengan banyaknya penemuan alat-alat upacara dan bangunan pemujaan. Pengaturan masyarakat didasarkan pada kepercayaan seperti setiap tindakan atau peristiwa penting selalu didahului atau disertai upacara untuk memohon doa pada roh leluhur.

Corak Kehidupan Masyarakat Pra-Aksara

Ø Pola Kebudayaan

Perkembangan kebudayaan berdasarkan tempat munculnya kebudayaan tersebut. Kebudayaan agraris muncul dari aktifitas kehidupan masyarakat di pedalaman. Dalam rangka mengolah alam sekitarnya memalui bercocok tanam dan membuka persawahan. Sehingga mereka memerlukan alat seperti bajak, cangkul, sabit dan lainnya. Sedangkan bagi yang tinggal di pantai, kebudayaan yang muncul adalah kebudayaan maritime. Hasil-hasil kebudayaan seperti jala, pancing, tombak, rakit, sampan, dan lainnya.

Ø Unsur-unsur Kebudayaan

Sistem kepercayaan diperkirakan muncul pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, hal ini dibuktikan dengan dengan penemuan lukisan di Gua Leang-leang. Adanya corak kepercayaan dipekuat dengan penemuan kadal di pulau SeramPapua, ditempat yang sama juga ditemukan lukisan perahu yang menggambarkan kendaraan nenek moyang kea lam baka. Sistem kepecayaan semakin berkembang ketika masa megalithikum, masyarakat memuja roh untuk melindungi mereka. Hal ini tampak dalam bentuk upacara penghormatan, persajian dan penguburan. Selain kepercayaan terhadap roh nenek moyang terdapat kepercayaan terhadap kekuatan alam. Sehingga corak kepercayaannya adalah animisme dan dinamisme.

Jenis-Jenis Manusia Purba

Manusia Purba di Indonesia

Ø Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus berarti manusia besar. Fosil ini ditemukan di Sangiran oleh von Koenigswald pada tahun 1914 berupa rahang bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari Pithecanthropus Erectus. Sehingga para ahli memperkirakan bahwa fosil ini adalah manusia tertua yang pernah hidup di pulau Jawa. Setelah direkostruksikan maka diketahui cirri-cirinya sebagai berikut;

· Memiliki tulang pipi yang tebal.

· Memiliki otot kunyah yang kuat.

· Memiliki tonjolan kening yang mencolok.

· Memiliki tonjolan belakang yang tajam.

· Tidak memiliki dagu.

· Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

· Memiliki perawakan yang tegap.

· Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.

Ø Pithecanthropus

Pithecanthropus berarti manusia kera. Fosil jenis ini banyak ditemukan di Trinil, Sangiran, Kedung Brubus, Sambung Macan dan Ngandong. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh van Reitschotten. Kemudian selanjutnya diberikan kepada Eugene Dubois untuk diteliti lebih lanjut. Fosil Pithecanthrospus yang ditemukan antara lain; Pithecanthrospus Erectus, Pithecanthrospus Mojokertensis dan Pithecanthrospus Soloensis. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut;

· Tinggi badan sekitar 165-180 cm.

· Volume otak antara 750-1350 cc.

· Bentuk tubuh dan anggota badan tegap.

· Alat penguyah dan otot tengkuk sangat kuat.

· Bentuk geragam besar dengan rahang yang sangat kuat.

· Bentuk tonjolan kening tebal.

· Bentuk hidung tebal.

· Tidak memiliki dagu

· Bagian belakang kepala tampak menonjol.

Ø Homo Sapiens

Gambar 13. Ilustrasi evolusi manusia

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang telah memiliki bentuk tubuh yang dengan manusia saat ini.Mereka dapat menggunakan akal dengan baik dalam menjalankan aktifitas kehidupannya. Kehidupan mereka sangat sederhana dan hidup mengembara. Jenis fosil Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia adalah fosil Homo Wajakensis. Fosil ini ditemukan oleh van Reitschotten, kemudian selanjutnya diteliti oleh Eugene Dubois. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam golongan bangsa Austroloide. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut;

· Volume otaknya antara 1000-1200 cc.

· Tinggi badan antara 130-210 cm.

· Otot tengkuk mengalami penyusutan.

· Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan

· Muka tidak menonjol ke depan.

· Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna.

Manusia Purba di Luar Wilayah Indonesia

Ø Asia

Fosil manusia purba yang ditemukan di daratan Asia, salah satunya di Cina, tepatnya di daerah Choukoutien. Fosil ini diberi nama Sinanthropus Pekinensis. Disebut Sinanthropus karena volume otaknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus. Berdasarkan benda-benda kebudayaan batu yang ditemukan maka para ahli menyimpulkan bahwa Sinanthropus telah memiliki sifat-sifat manusia.

Ø Eropa

Fosil-fosil manusia purba yang berhasil ditemukan di Eropa yakni di Jerman, Perancis dan Inggris.

· Jerman

Fosil yang ditemukan di kota Heidelberg, Jerman diperkirakan berasal dari zaman Dillivium Tua. Fosil yang yang ditemukan berupa rahang bawah dan sudah menyerupai manusia. Fosil ini diberi nama Homo Heidelbergensis. Fosil manusia purba juga ditemukan di lembah sungai Neander dekat Dusseldorf. Fosil ini diberi nama Homo Neanderthalensis yang artinya manusia lembah sungai Neander. Manusia purba ini diperkirakan hidup pada zaman Dillivium Tengah. Sifat-sifat yang dimiliki menyerupai manusia namun masih sangat sederhana.

· Perancis

Beberapa fosil ditemukan di Perancis diperkirakan berasal dari zaman Diluvium Muda. Fosil yang ditemukan antara lain; manusia Grimaldi dan Cro-Magnon. Manusia Grimaldi ditemukan di daerah Monaco. Bekas tengkoraknya menyerupai tengkorak bangsa Negro. Karena sifat-sifatnya yang mendekati manusia maka disebut dengan Homo Sapiens Bassilus. Sedangkan Cro-Magnon ditemukan di daerah Dordgne. Fosil ini mempunyai bentuk yang indah, tinggi dan besar serta telah memiliki sifat-sifat manusia.

· Inggris

Beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di daerah Inggris berasal dari zaman Diluvium Muda dan masih tergolong jenis Homo Sapiens. Fosil ini dikenal dengan nama Piltdown. Fosil Pildown ditemukan oleh Dowson dan diberi nama Eoanthropus Dowson (Eoanthropus artinya fajarnya manusia). Di Inggris juga ditemukan fosil manusia Sussex. Fosil Sussex memiliki kesamaan dengan Pilldown.

Ø Afrika

Fosil manusia purba yang ditemukan di Afrika diperkirakan berasal dari zaman Diluvim Muda. Bentuk fosil hanpir sama dengan bentuk fosil Neandertalensis. Daerah penemuan fosil antara lain; Florisbad (Afrika Selatan), Dire Dawa (Ethiopia), Hopfield (Afrika Selatan), Eyasi (Tanganyika), Broken Hil (Rhodesia Utara), Hana Fteah (Afrika Utara). Fosil dari Rhodesia sering disebut dengan Homo Rhodensiensis.

Penemuan Manusua Purba berdasarkan Lapisan Bumi

Holosin

Homo Sapiens

Pleistosen Atas

(Lapisan Ngandong)

Homo Wajakensis

Pleistosen Tengah

(Lapisan Trinil)

Phitecanthropus Erectus

Pleistosen Bawah

(Lapisan Jetis)

Phitecanthropus Mojokertensis

Meganthropus Paleojavanicus

Peneliti Manusia Purba di Indonesia

ü Eugene Dubois

Ia adalah seorang dokter yang berkebangsaan Belanda yang pertama kali dating ke Indonesia. Tujuan kedatangannya adalah meneliti tentang keberadaan manusia purba di Indonesia. Ketertarikannya pada manusia purba muncul ketika ia mendapat kiriman berupa tengkorak manusia purba dari temannya yang bernama B.D. van Reitschotten pada tahun 1889. Dalam penelitiannya Eugene Dubois berhasil menemukan fosil tengkorak pada tahun 1890 di dekat desa Trinil, Jawa Timur. Fosil tersebut kemudian diberi nama Phithecanthropus Erectus (artinya manusia kera yang berjalan tegak).

ü Ter Haar, Oppernoorth, G.H.R. von Koenigswald.

Ketiga peneliti ini mengadakan penelitian di daerah Ngandong. Penemuannya telah berhasil menemukan 14 fosil manusia purba. Fosil yang terkenal adalah Homo Soloensis. Sekitar pada tahun 1946-1941, Koenigswalds menemukan fosil rahang bawah yang berukuran sangat besar, sehingga para ahli memberi nama Meghanthropus Paleojavanicus .

ü Tjokrohandoyo dan Duifjes

Penggalian yang dilakukan oleh Tjokrohandoyo dipimpin oleh Duifjes. Fosil –fosil yang ditemukan di desa Perning dekat Mojokerto dan Sangiran. Fosil itu kemudian diberi nama Homo Mojokertensis.

ü Prof.Dr. Teuku Jacob

Penelitian Teuku Jacob dilakukan di Sangiran kemudian meluas ke Bengawan Solo. Hasil dari penelitian ini yakni 13 fosil dan fosil terakhir ditemuan tahun 1973 di desa Sambung macan dan Sragen.

KUMPULAN SOAL

SEJARAH MASA PRA-AKSARA

Soal Pilihan Ganda

1. Menurut peralatan yang digunakannya, pembabakan masa pra-aksara di Indonesia adalah zaman ………….

a. batu tua dan batu muda d. perundagian dan zaman perunggu

b. berburu dan bercocok tanam e. berburu dan meramu

c. batu dan logam

2. Ciri-ciri kehidupan pada zaman batu tua (palaeolithikum), kecuali ………………..

a. nomaden d. makanannya diperoleh langsung dari alam

b. mengenal bercocok tanam e. kebudayaan masih primitif dan sederhana

c. peralatan yang dihasilkan masih secara kasar

3. Perhatikan alat-alat dari zaman Batu Tua berikut ini!

1.) Gurdi 4.) Sudip

2.) Pisau 5.) Tombak

3.) Belati 6.) Mata tombak

Alat-alat yang termasuk budaya Pacitan adalah……

a. 1, 2, dan 3 d. 1, 2, dan 5

b. 2, 3, dan 6 e. 3, 4, dan 5

c. 1, 4, dan 6

4. Salah satu ciri kehidupan masa paleolithikum adalah food gathering, hal ini disebabkan karena…………….

a. manusia pada saat itu belum dapat membuat alat pertanian

b. peralatan yang dihasilkan masih sederhana

c. bentuk fisiknya masih lemah

d. hidupnya masih berpindah-pindah (nomaden)

e. bahan makanan yang tersedia dari alam cukup banyak.

5. Menurut geologi, zaman dimana telah ditemukan bukti bahwa manusia mulai ada yaitu………………

a. paleozoikum d. neozoikum

b. archaezoikum e. perundagian

c. mesozoikum

6. Fosil temuan pertama yang menjadi pangkal penyelidikan zaman pra-aksara di

Indonesia adalah ………………

a. Meganthropus Paleojavanicus d. Sinanthropus Pekinensis

b. Homo Sapiens e. Pithecanthropus Erectus

c. Pithecanthropus Mojokertonsis.

7. Manusia purba tertua di Indonesia adalah …………….

a. Pithecanthropus Erectus d. Homo Sapiens.

b. Pithecanthropus Mojokertonsis e. Homo Wajakensis

c. Meganthhropus Paleojavanicus

8. Kesenian zaman pleitocen yang berupa gambar-gambar tapak tangan berwarna merah

di gua Leang-leang ditemukan oleh ………….

a. Heeren –Palm d . E. Dubois

b. von Koennigswald e . Weidenreinch

c. T. Jacob

9. Hasil kebudayaan megalithikum berupa meja batu berkaki menhir yang digunakan

sebagai tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang disebut ……….

a. menhir d. dolmen

b. sarcophagus e. punden berundak

c. nekara

10. Berikut ini yang merupakan benda peninggalan dari kebudayaan Pacitan adalah ……

a. chopper d. kapak genggam

b. ujung tombak e. pebble

c. flakes

11. Berdasarkan letak lapisan tanahnya, kebudayaan Ngandong terletak di………….

a. pleistocen atas d. pleistocen bawah

b. holocen e. arkhaekum

c. pleistocen tengah

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

Dari gambar-gambar tersebut yang merupakan hasil budaya Neolithikum adalah ….

a. 1 & 2 d. 2 & 4

b. 1 & 3 e. 3 & 5

c. 1 & 4

13. Revolusi kebudayaan yang terjadi pada zaman neolithikum di Indonesia adalah……..

a. sudah dapat bercocok tanam

b. sudah dapat membuat alat yang halus

c. kehidupan nomaden berubah ke kehidupan menetap

d. sudah mengenal perdagangan

e. kehidupan berburu dan mencari ikan

14. Perhatikan data berikut!

peralatan sudah halus dan diberi tangkai

sudah menetap ( food producing )

alat yang digunakan adalah chopper dan flakes

menganut kepercayaan animisme dan dinamisme

memiliki kemampuan bercocok tanam

nomaden

Berdasar data di atas yang buka merupakan ciri khas kebudayaan neolithikum ialah ……..

a. 1 & 3 d. 2 & 5

b. 2 & 4 e. 1 & 4

c. 3 & 5

15. Suku yang masih mewarisi kebudayaan neolithikum dengan cara membuat pakaiannya dari kulit kayu adalah.

a. Suku Dani dan Suku Tengger d. Suku Dayak dan Suku Toraja

b. Suku Toraja dan Suku Minahasa e. Suku Minahasa dan Suku Badui

c. Suku Dayak dan Suku Asmat

16. Benda yang merupakan cirri khas kebudayaan neolithikum adalah ……………

a. kapak persegi dan kapak lonjong

b. kapak genggam dan kapak perimbas

c. kjokken moddinger dan . abris souche roche

d. pebble dan flakes

e. kapak bahu dan flakes

17. Zaman dimana telah dihasilkan benda dan bangunan yang terbuat dari batu besar adalah………

a. a. paleolithikum d. kainozoikum

b. b. mesolithikum e. megalithikum

c. c. neolithikum

18. Ciri khas dari kebudayaan neolithikum adalah dengan ditemukannya…..

a. abris sous roche d. Alat-alat tulang

b. kapak persegi e. kjokkenmoddinger

c. flakes

19. Bahasa yang dipakai oleh masyarakat prasejarah berasal dari rumpun bahasa ….
a. Austronesia
b. Melanesia
c. Polinesia
d. Mikronesia
e. Mongolia

Soal Essay Singkat

1.Bekas-bekas dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan serta binatang yang membatu yang terdapat di lapisan bumi yang menjadi ciri khusus dari lapisan bumi tersebut disebut…………….

2.Masa peralihan dari zaman pra-aksara menuju zaman sejarah disebut ……………

3.Fosil manusia purba yang ditemukan di gua Choukoutien,Peking adalah…………

4.Corak kebudayaan mesolithikum yang banyak ditemukan di sepanjang pantai Sumatra Timur berupa ………….

5.Kebudayaan perunggu zaman pra-aksara berpusat di …………….

6. Ilmu yang mempelajari hasil-hasil kebudayaan (kebendaan) dari masa lampau disebut …………..

7. Nama Pithecanthropus Erectus yang diberikan oleh E. Dubois berarti ………..

8.Ciri kehidupan dengan cara mengumpulkan bahan makanan yang berasal dari alam disebut………….

9.Kebudayaan mesolithikum yang bercirikan hidup dan tinggal di gua-gua disebut …..

10.Bangunan peninggalan megalithikum yang berbentuk bertingkat-tingkat dan

digunakan sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang adalah ………….

11.Tehnik pembuatan benda dari logam dengan cara membuat model dari lilin terlebih dahulu disebut …………….

12. Tempat untuk mengolah logam disebut …………

13.Berdasarkan bentuknya kapak lonjong terbagi menjadi 2 yakni …………dan ………

14.Daerah pusat kapak lonjong di Indonesia berada di ……………….

15.Benda peninggalan zaman perunggu yang berbentuk seperti berumbung yang berpinggang di bagian tegahnya dan sisi atasnya tertutup disebut ………………..

16.Pembawa kebudayaan kapak persegi adalah …………………..

17.Wilayah DIY yang banyak ditemukan benda peninggalan zaman megalithikum berupa kubur batu berada di ………………..

18.Revolusi ciri kehidupan yang terjadi pada zaman neolithikum ditandai dengan ……….

19.Penemu fosil Meganthropus Paleojavanicus ialah ……………..

20.Kapak genggam masa mesolithikum dinamakan …………..

KUNCI JAWABAN

Soal Pilihan Ganda

  1. C 6. E 11. A 16. A
  2. B 7. C 12. E 17. B
  3. D 8. A 13. C 18. E
  4. D 9. D 14. C 19. B
  5. D 10. A 15. D 20. E

Soal Essay Singkat

1. leitfossil / fosil pandu

2. proto-sejarah

3. Sinanthropus Pekinensis

4. Kjokken moddinger / dapur sampah

5. Dongson

6. Arkeologi

7. manusia kera yang berjalan tegak

8. food gathering

9. abris souche roche

10. punden berundak

11. a cire perdue

12 . perundagian

13. walzeinbel (ukuran besar) dan kleinbel (ukuran kecil)

14. Papua

15. nekara

16. bangsa Austranesia

17. Wonosari

18. food gathering menjadi food producing

19. von Koennigswald

20. pebble

Catatan Plus ++

Cara Merawat Benda Peninggalan Sejarah

Benda peninggalan sejarah masa lalu terbagi menjadi dua bentuk yaitu benda bergerak dan benda tidak bergerak (monumen). Perlindungan untuk benda bergerak disimpan di museum sedangkan untuk benda tidak bergerak atau monumen dengan di pugar dan dirawat pada obyeknya.

Situs peninggalan sejarah yang ada di Indonesia tidak semua ditemukan dalam kondisi utuh, kondisinya dalam keadaan terkubur tanah dan komponen bangunannya yang berserakan. Kebijakan pemerintah dalam menguasai, melindungi serta memelihara situs bersejarah tersebut tercantum dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1992 pasal 13 ayat 1 yang berisi bahwa setiap orang yang memiliki benda cagar budaya wajib melindungi dan memeliharanya.

Mengingat benda peninggalan sejarah merupakan situs yang harus dilestarikan dan merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources) maka rambu-rambu hukum yang ada harus dipatuhi oleh semua pihak.

Pemugaran dilaksanakan pada tahun 1990/1991-1994/1995 melalui Proyek Pelestarian / Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakal Bekas Kerajaan Majapahit.

Pemugaran ini dilakukan melalui beberapa tahap , antara lain

a. Pembongkaran batubata bahan dasar bangunan.

b. Pemasangan perkuatan teknis.

c. Rekonstruksi/ konsolidasi struktur bangunan .

d. Konservasi

e. Penataan situs.

Perlindungan dan pemeliharaan dilakukan dengan cara penyelamatan, pengamanan, perawatan dan pemugaran (PP No. 10 Tahun1993 Pasal 23 Ayat 1) dengan memperhatikan nilai sejarah dan keasilan bentuk serta pengamanannya (PP No. 10 Pasal 23 ayat 2 ). Khusus untuk pelaksanaan pemugaraan diberikan rambu-rambu yang lebih jelas, yang tercantum dalam keputusan Menteri Kebudayaan No. 063/U/1995 Pasal 12 Ayat 4 bahwa pelaksanaan pemugaraan harus memperhatikan prinsip-prinsip pemugaran yang meliputi keaslian bentuk ,bahan, pengerjaan, tata letak dengan mempertahankan nilai–sejarah, ilmu pengetahuan , dan kebudayaan.

Secara hukum terdapat pula upaya pencegahan benda cagar budaya dan situs serta lingkungannya dari kerusakan oleh tangan manusia. Dalam UU No. 5 Tahun 1992 Pasal 15 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap orang dilarang merusak benda cagar budaya dan situs serta lingkungannya. Selanjutnya dalam pasal 15 Ayat 2 dinyatakan tanpa izin pemerintah , setiap orang dilarang; (a) mengambil atau memindahkan benda cagar budaya, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam keadaan darurat; (b) mengubah bentuk dan atau warna serta kesatuannya. Termasuk kegiatan yang dapat merusak cagar budaya adalah mengurangi, menambah, memindahkan , dan mencemari benda cagar budaya dan mengurangi , mencemari dan atau mengubah fungsi situs ( PP No. 10 Tahun 1993 Pasal 29 Ayat 2.

Pemanfaatan benda peninggalan sejarahsebagai obyek wisata ,pendidikan dan penelitian dapat menimbulkan kerusakan karena banyaknya pengunjung . Kerusakan itu timbul karena bahan bangunan berusia tua yang mudah pecah (fralige) dan rapuh. Untuk menjaga dari kerusakan tersebut maka hendaknya disekitar monument diberi tulisan peringatan bagi pengunjung. Dan untuk menghindari dari petir diatas monument dipasang penangkal petir. Selain itu perawatan disekitar situs dengan cara menghiasi taman dan membersihkan dari sampah.

ZIONISME

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:27 am

PENGARUH ZIONISME TERHADAP PENDUDUKAN ISRAEL DI PALESTINA

Palestina merupakan tanah air yang dianggap suci oleh tiga agama, yakni Islam, Nasrasi dan Yahudi. Khususnya karena keberadaan kota Yerusalem di Palestina. Alasannya, sebagian besar nabi yang diutus untuk mereka dilahirkan dan hidup di Palestina serta peninggalannya banyak ditemukan di sana. Di samping itu, daerah ini yang disebutkan dalam kitab suci sebagai “tanah yang diberkati atau “The Blessed Land “. Sementara bangsa Yahudi mengklaim Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Sehingga wilayah ini selalu menjadi rebutan antara ketiga kekuasaan yang menganut agama tersebut.

Walaupun demikian masyarakat Islam, Nasrani dan Yahudi sempat merasakan hidup berdampingan secara damai di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam. Sebelum meletusnya Perang Salib yang digagas oleh Paus Urbanus II. Namun kemelut peperangan ini dapat terkendali setelah adanya penaklukan yang dimenangkan oleh pihak muslim yang dipimpin oleh Salahuddin Al Ayyubi.

Pada tahun 1515, Sultan Salim menaklukan Baitul Maqdis dan daerah-daerah sekitarnya. Maka pemerintahan kekhalifahan Turki Ustmani selama 400 tahun pun dimulai di Palestina. Masyarakat Palestina hidup secara aman dan damai pada masa pemerintahannya. Namun kedamaian itu hilang kembali setelah melemahnya kekuasaan kekhalifahan Turki Ustmani dan kekalahannya dalam mengikuti Perang Dunia I dan II. Sehingga daerah kekuasaannya harus diserahkan kepada pihak Inggris dan Perancis. Akhirnya kekuasaan Turki Ustmani dibagi berdasarkan perjanjian

SykesPycott yang dilaksanakan pada bulan Mei 1916. Perancis mendapatkan Lebanon dan Suriah. Sementara Inggris mendapatkan Palestina (wilayah Haifa) dan sebagian wilayah Irak. Maka, Inggris menduduki Palestina pada bulan Desember 1917. Secara tidak langsung, kemenangan Inggris dan penguasaannya di Palestina dimanfaatkan oleh bangsa Yahudi khususnya zionisme untuk menguasai Pelestina.

Zionisme merupakan ideologi yang membuat bangsa Yahudi mendirikan negara Israel di Palestina dengan menghalalkan segala cara. Zionisme merujuk pada kata zion , yang diambil dari nama salah satu bukit di “Tanah yang Dijanjikan”, dimana raja terbesar bangsa Yahudi pernah mendirikan kerajaaannya, yakni Raja Daud. Kata ini juga pernah dipakai oleh sekummpulan orang Yahudi di Eropa pada tahun 1882, yang menyebutkan diri mereka dengan istilah “Lovers of Zions”.

Gerakan zionisme pertama kali dicetuskan oleh Theodore Herzl, tokoh Yahudi asal Hongaria dan seorang jurnalis sebuah media masa di Wina (Austria). Walaupun sudah dirintis sejak tahun 1717 oleh tokoh-tokoh Yahudi Perancis. Herzl pernah menuliskan sebuah buku yang berjudul “Der Judenstaat” atau “Negara Yahudi”. Isi buku ini sangat provokatif telah membuat orang Yahudi bersemangat untuk memiliki tanah air sendiri. Kemudian sekelompok Yahudi dari Rusia dan Polandia kemudian merancang pendirian negara untuk mewujudkan tulisan tersebut.

Konggres Zionisme Internacional yang dipimpin oleh Theodore Herzl diadakan di Basle, Swittzerland. Konggres pada tahun 1897, dihadiri oleh 200 delegasi dari penjuru dunia ini bertujuan untuk mempersatukan bangsa Yahudi sedunia. Latar belakang dari tujuan tersebut ialah kecemasan peminpin Yahudi yang melihat sebagian orang Yahudi telah hampir melupakan kebangsaannya dan sebagian anak-anak mereka tidak pandai berbahasa Yahudi. Sehingga timbullah gagasan untuk penyatuan kembali Yahudi sedunia dan bahwa orang-orang Yahudi harus memiliki sebuah negara untuk membentuk statu organisasi kebangsaan. Theodere mengadakan rapat dengan para peminpin pergerakan Yahudi diantaranya “Hibbat Zion” dan para rahib-rahib Yahudi untuk membentuk organisasi kebangsaan Yahudi seduia. Maka, terbentuklah “World Zionist Organization” pada 1896 dan disahkan pada bulan Agustus tahun 1897, saat diadakannya Kongges Zionisme Internacional.

Asas dari World Zionist Organization (WZO) ialah Khoms Kanon, diantaranya Nasionalisme Yahudi. Sementara Gerakan Zionisme sendiri bersemboyan; “ Satu Bangsa ialah bangsa Yahudi, satu bahasa ialah bahasa Yahudi dan satu tanah air ialah tanah air Yahudi”. Tanah airi Yahudi dipusatkan pada Bukit Zion. Lambang zionis ialah bintang Daud atau Bintang David.

Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan bukit Zion dengan cara melumpuhkan kekuasaan Turki. Karena daerah yang ingin dikuasai bangsa Yahudi adalah wilayah kekuasaan Turki. Hal ini berdasarkan tujuan zionisme adalah membentuk negara Bani Israil yang meliputi seluruh daaerah Palestina, Syiria, Libanon, sebagian daerah Mesir, bekas koloni Yahudi di Madinah, Khaibar, dan sekitarnya. Serta bekas kerajaan Saba di Yaman dan Tanah Leluhur Abram (Negeri Ur, Babil dan sekitarnya di Irak berdasarkan wasiat para hakham (pemimpin agama).

Daerah utama yang diincar bangsa Yahudi adalah Palestina. Karena di Palestina merupakan tempat terdapat bukit zion. Selain itu, berdasarkan “ Uganda Plan” , dimana Herzl memutuskan Palestina. Alasanya, Palestina dianggap sebagai “tanah air bersejarah bagi orang Yahudi”.

Pada tahun 1908, timbul gerakan Ashabiyah atau kebangsaan yang menghendaki pemerintahan sendiri di negara-negara Arab. Namun negara-negara Arab yang menuntut pemerintahan sendiri pada Turki ditentang oleh Partai Al Ittihad wat Taraqqi yang tengah berkuasa di Turki. Pada tahun 1914-1918, meletusnya Perang Dunia I, Turki bergabung dengan Jerman melawan Sekutu. Kolonel Lawrence dikirim oleh Inggris untuk mempengaruhi Negara-negara Arab agar bersedia melawan Turki. Setelah terjadi perundingan antara Syarif Husein dengan Sir Henry McMohan pada tanggal 10 Juli 1916, bangsa Arab akhirnya bersedia membantu Inggris melawan Turki. Sehingga Turki mengalami kekalahan sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu. Pada tahun 1917, Lord Allenby dengan pasukannya menduduki Palestina dan kemudian orang-orang Yahudi beramai-ramai memberi tanah di Palestina.

Pada bulan April tahun 1920, Palestina dijadikan Negara mandat oleh Inggris untuk memudahkan pemindahkan orang-orang Yahudi. Inggris melalukan kerjasama dengan Public Body yang merupakan Badan Perwakilan Zionis. Inggris mengangkat seorang Yahudi bernama Sir Herbert Samuel menjadi Komisaris Tinggi Inggris di Palestina. Sejak saat itulah dimulai migrasi besar-besaran oleh orang Yahudi ke Palestina. Pada tahun 1929, Panitia Arab Tertinggi bangkit melawan Yahudi tetapi kekuatan Yahudi yang dibantu oleh Inggris sulit dikalahkan. Sehingga pada tahun 1935, Panitia Arab Tertinggi yang terdiri dari gabungan-gabungan partai bangsa Arab mengajukan nota pada Inggris yang berisi; 1. Membentuk pemerintahan yang bertanggungjawab pada parlemen. 2. Menghentikan pemindahan orang Yahudi. 3. Melarang penjualan tanah kepada orang Yahudi. Kemudian Inggris menanggapi nota tersebut dengan mengirimkan Misi Peel ke Palestina. Misi Peel tersebut mengusulkan agar wilayah Palestina dapat dibagi;

a. Daerah subur tepi pantai sebelah utara , Tel Aviv dan daerah Galilea Utara termasuk Haifa dan Akka, menjadi daerah miliki Yahudi untuk dijadikan sebagai pusat Negara.

b. Daerah selebihnya digabungkan dalam kerajaan Arab Yordania.

c. Daerah Yerusalem, Baitlahm (Bethlehem), Nashara (Nazareth) dengan rekah ke Jaffa termasuk daerah Mandat Inggris.

d. Negara Arab dan Yahudi ada kaitan berserikat dengan Inggris.

Misi Peel diperkuat dengan adanya buku putih pada tanggal 7 Juli 1936 dan usul tersebut disampaikan kepada Panitia Mandat Liga Bangsa-Bangsa. Namun pada tanggal 13 Agustus 1945, diadakan Konferensi Zionis Internasional memutuskan untuk menolak buku putih Inggris tahun 1939 dan Inggris diminta untuk mengirimkan ahli-ahli Yahudi untuk membangun Palestina serta menjadikannya sebagai Negara Yahudi. Dengan adanya White Paper Missi Peel ini sempat membuat migras I bangsa Yahudi ke Palestina tersendat.

Pada tahun 1947 dibentuklah UNPAC (United Nations Palestine Commision) yang bertugas membentuk Negara Yahudi di Palestina. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948 di Tel Aviv, Palestina. Dewan Kebangsaan Yahudi mendeklarasikan pendirian Negara Yahudi yang bernama Israel (Medinat Yisrael ), yang diproklamasikan oleh David Ben Gurion. Dan mengangkat Chaim Weizmen sebagai presiden dan Ben Gurion sebagai perdana menteri.

Pengakuan secara de facto diberikan oleh Presiden Truman atas nama Amerika Serikat. Selanjutnya menyusul pengakuan dari Uni Soviet, Inggris dan Perancis. Sementara negara-negara Arab tidak mengakui kedaulatan negara Israel kemudian menyerbu Israel dari segala arah. Perwakilan Yahudi mengangap negara Arab sebagai aggressor.

Walaupun sebenarnya hak yang paling dirampas adalah kemerdekaan rakyat Palestina. Sejak pendudukan Yahudi banyak terjadi genocide yang terjadi secara terencana. Genocide adalah pembataian masal yang bertujuan untuk menghilangkan suatu etnik kelompok masyarakat seperti erhnic cleansing atau agama. Pembantaian antara lain terjadi di Qabiyyah, Shabra Shatilla, Kafr Qasim, Masjid Ibrahim di Hebron, Qana dan lain-lain. Bahkan pembantaian tersebut masih terjadi hingga saat ini yang memakan korban dari rakyat sipil baik orang tua, wanita dan anak-anak. Pihak militer Israel menembak, melempar granat dan roket ke arah penduduk Palestina. Kemudian merusak, menyerang pemukiman serta merampasnya dari miliki rakyat Palestina. Selain itu juga memutuskan akses ekonomi serta menghancurkan sarana pendidikan. Akibat dari tindakan kejam Israel ini penduduk Palestina banyak yang tergusur dari tanah airnya dan akhirnya mengungsi ke Negara tetangga antara lain di Lebanon dan Mesir.

KEHIDUPAN MASYARAKAT ARAB MASA PRA-ISLAM

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:25 am

GAMBARAN PRAKTEK KEHIDUPAN MASYARAKAT ARAB PRA-ISLAM

Arab merupakan wilayah padang pasir terletak di bagian barat daya, Arab juga merupakan wilayah strategis dalam peta dunia zaman kuno karena letaknya berada pada posisi pertemuan ketiga benua yaitu benua asia, eropa, dan afrika. Wilayah arab terbagi menjadi beberapa propinsi, diantaranya Hijaz, Najd, Yaman, Hadramaut, dan Uman. Dipropinsi Hijaz terdapat tiga kota besar yaitu Makkah, Madinah, dan Thaif.[1] Ad-Dahna merupakan wilayah padang pasir terbesar yang terletak di pertengahan wilayah utara, Arab bagian selatan merupakan wilayah subur penduduknya padat dan bermata pencaharian bertani dan berdagang. Hadramaut dan Yaman merupakan wilayah subur yang ada dibagian selatan.

Wilayah Arab beriklim sangat panas dan kering kecuali wilayah pesisir dan lembah – lembah yang berair. Umumnya masyarakat Arab berjiwa keras dan memiliki kesehatan fisik yang prima, dengan itulah sehingga mereka dapat bertahan dari iklim daerah mereka. Walaupun wilayah ini dikelilingi lautan pada ketiga sisinya, akan tetapi wilayah inin nyaris tidak memiliki sungai, kalaupun ada itu hanya sungai kecil yang tak dapat digunakan sebagai sarana transportasi (pelayaran). Jika wilayah ini cukup curah hujan maka wilayah ini akan sangat subur untuk menghasilkan kopi, kurma, gandum, dan buah-buahan lain.

Kurma merupakan tanaman istimewa di Arab, baik yang kaya maupun miskin jika tanpa pohon kurma mereka akan merasakan ada yang kurang dalam kehidupannya. Pohon kurma memiliki banyak kegunaan, yaitu:

1. Buahnya digunakan sebagai makanan tetap masyarakat Arab

2. Bijinya digunakan sebagai makanan unta

3. Sarinya yang di campur dengan susu merupakan minuman khas masyarakat Badui

4. Batang kayunya dapay diguakan sebagai bahan bakar

5. Serabutnya pada dahannya diolah menjadi tambang

Wilayah Yaman merupakan wilayah tersubur di Arab, banyak menghasilkan gandum dan kopi. Cara mereka bertani dilaksanakan secara tadah hujan. Jagung dan padi merupakan hasil tani di beberapa wilayah Uman. Sedangkan di wilayah Hadramaut dan Mahra hasil tanaman utamanya adalah palawija dan barang – barang hasil pertanian inilah yang merupakan barang perdagangan pokok di Arab.

Binatang – binatang yang umum di piara di Arab antara lain unta, kuda, biri-biri, dan kambing. Unta merupakan transportasi padang pasir, selain sebagai sarana transportasi juga merupakan alat tukar di lingkunagn masyarakat Arab sebagai mahar gadis, denda pembunuhan, taruhan perjudian, kekayaan seorang syaikh, itu semua dikalkulasikan dengan satuan unta. Bagi orang Badui unta merupakan kawan sejatinya, mereka meminum air susunya, dagingnya digunakan untuk makanan saat berpesta, bulunya digunakan sebagai selimutdan kulitnya dijadikan tenda.

A. Kehidupan Masyarakat Arab Pra-Islam

Menurut para ahli ilmu bangsa, bangsa Arab termasuk golongan bangsa sumit yakni dari keturunan “Sam bin Nuh”. Banyak para ahli sepakat bahwa tempat kelahiran keturunan Sam yang pertama adalah lembah sungai Furrat atau tanah datar yang terletak diantara sungai Tigris (Dadjlah) dan sungai Ephraat (Furrat). Dari mereka ini lahirlah bangsa Babylon dan Assiria di Iraq, Aram di Syam, ‘Ibri di palestina, Phoenicia dipantai Syam yang mengahadap Libanon, Habsy di Abesinia dan bamgsa Arab dikepulauan yang disebut Djazirah Arab. Bangsa Arab berasal dari percampuran antara kulit putih dan hitam, sehingga bangsa Arab dikatakan berkulit hitam manis.

Bangsa Arab adalah salah satu dari bangsa-bangsa Samiah (atau keturunan Sam Ibnu Nuh as).[2] Awalnya bangsa Samiah bertanah air di Mesopotamia, yaitu negeri yang teletak antar sungai Dajlah (Tigris) dan Furat (Euphrates). Setelah negeri ini sempit mereka pindah ke Jaziratu’l Arab.

Jaziratu’l Arab adalah sebuah semenanjung yang terletak di sebelah Barat Daya benua Asia, yang terbagi atas lima daerah, yaitu:

a. Hijaz, kota-kotanya Mekkah, Madinah dan Thaif

b. Yaman, terletak disebelah selatan di antara kota-kotanya san’a yaitu ibu kota negeri Yaman di masa dahulu

c. Najed, yaitu bagian tengah Jaziratu’l Arab

d. Tihamah, terletak diantara Hejaz dengan Yaman

e. Yamamah, terletak antara Yaman dan Najed

Sebagian besar tanah Arab terdiri dari gurun pasir, disana sangat kekurangan air, hawanya panas dan kering, tidak ada teluk yang dapat dijadikan pelabuhan kapal, sehingga dikenal Negara Arab sangat miskin, buminya tandus, dan penduduknya hidup dalam serba kekurangan. Karena udara tanah Arab yang panas dan penghidupan yang sukar di negeri itu yang menyebabkan penduduknya bertabiat kasar dan kejam.[3] Inilah yang menyababkan mereka hidup mengembara artinya selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mencari tanah yang subur yang bisa ditumbuhi rumput dan tanam-tanaman untuk mereka dan binatang ternak mereka.

Apabila bahan untuk makanan mereka telah habis mereka akan pindah ke tempat lain lagi, begitu seterusnya. Inilah yang menyebabkan diantara mereka sering terjadi perselisihan yang timbul karena tanah subur dan padang rumput tempat menggembala binatang ternak. Perselisihan ini sering kali menimbulkan perkelahian-perkelahian atau bahkan peperangan-peprangan yang besar, sehingga dikatakan bangsa Arab selalu hidup dalam berperang.

Kemiskinan juga sering menimbulkan terjadinya rampas-merampas harta, bahkan mereka sering membunuh anak sendiri karena takut miskin.[4] Dengan berbagai keadaan mereka itu menanamkan bermacam-macam sifat baik misalnya: penyantun, pemurah, menghargai tamu, berani, sabar hidup sederhana, dan lain-lain.

Masyarakat arab terbagi menjadi dua kelompok, yaitu penduduk kota dan penduduk gurun / badui[5] :

1. Penduduk Kota

Kehidupan penduduk kota telah menetap, telah mengenal cara mengelola tanah pertanian, juga mengenal tata cara perdagangan, bahkan hubungan perdagangan mereka sampai keluar negeri. Penduduk kota lebih berbudi dan berperadaban di banding orang – orang badui. Orang-orang kota banyak yang bermata pencaharian dengan jalan berniaga bahkan sampai keluar negeri.[6] Namun, perniagaan atau perdagangan mereka itu tidak begitu maju karena banyak kendala-kendala seperti gangguan dalam perjalanan, lamanya waktu perjalanan, serta gangguan dari mereka yang tinggal di padang pasir dan tepi-tepi bukit.

2. Penduduk Gurun/ Badui

Penduduk gurun/ badui kehidupannya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam adat mereka mengendarai unta, menggembala domba dan keledai, berburu dan meyerbu musuh merupakan pekerjaan yang pantas untuk laki-laki. Mereka belum mengenal pertanian, perdagangan, dan tidak memiliki keahlian tertentu, menyerang, membalas serangan, merampok, dan menjarah merupakan kejahatan yang sudah melekat dengan kehidupan mereka (penduduk badui). Masyarakat badui memiliki rasa kesetiaan yang besar terhadap sesame warga suku. Sebuah suku harus mampu melindungi warganya, sebaliknya warga harus setia terhadap sukunya.[7]

Kondisi geografis Arab sangat berpengaruh terhadap kejiwaan masyarakat. Wilayah Arab adalah wilayah tandus dan gersang, sehingga ini dapat menyelamatkan masyarakat Arab dari penindasan bangsa asing, dan kegersangan ini juga yang mnedorong mereka untuk berdagang ke daerah-daerah lain. Keluasan dan kebebasan kehidupan mereka di padang sahara juga menimbulkan semangat kebebasan dan individualisme dalam pribadi mereka.

Jenis-jenis bangsa Arab ada tiga, yaitu:[8]

1. Bangsa Arab yang telah punah

2. Bani Qahthan

3. Bani Ismail

Bangsa Arab yang telah punah, yaitu bangsa arab yang dimusnahkan oleh Tuhan dari permukaan Bumi dan tidak mempunyai keturunan, diantaranya:

a. Kaum ‘Aad, kaum ini tinggal di “Al Ahqaf” (daerah Yaman), mereka telah mempunyai kerjaan yang besar juga di zaman purbakala pemerintahannya sampai ke Syam dan irak. Setelah berkuasa mereka menjadi sangat ganas dan durhaka terhadap Tuhan, mereka tidak menyembah Tuhan Yang Maha Esa tetapi memuja patung-patung dan berhala. Sehingga tuhan mengutus Nabi Hud untuk menyeru mereka, namun diantara mereka ada yang percaya dan tidak kepada Hud as. Orang-orang yang tidak percaya tersebut lalu mengejek-ejek Nabi Hud, mereka berkata kepada Nabi Hud “bagi kami sama saja, engkau beri peringatan atau tidak” karena itu mereka dibinasakan oleh Tuhan, dengan menurunkan angin dingin yang amat besar. Mereka yang dibinasakan ini disebut “Aad al Ula” (Aad pertama).

Sedangkan Nabi Hud dan orang-orang yang beriman kepadanya diselamatkan oleh Tuhan, dan ini disebut “Aad at Tsaniah” (Aad Kedua). Kaum ini pindah ke Hadramaut dan tetap tinggal di Yaman, tapi mereka terpengaruh dan larut dalam bumi Qahthan yang berpindah ke sana dari Mesopotamia. Sehingga kaum ini terhapus.[9]

Sisa-sisa peninggalan kaum Aad terpendam dibawah pasir Sahara Al Ahqaf, yang menunjukkan tingginya taraf kebudayaan yang telah mereka capai di zaman purbakala, diantaranya bekas-bekas kota Irama Zati’l Imad yaitu ibu kota kerajaan mereka di zaman purbakala.

b. Kaum Tsamud, tinggal di Al Hijir (Al-Hijr) dan Wadi’l Qura (antara Hijaz dan Syam), rumah mereka dipahat dari gunung batu. Mereka kaya dengan binatang ternak dan tanam-tanaman mereka yang sangat lumayan baik. Namun, kaum Tsamud ini kafir terhadap Tuhan, Tuhan mngutus Nabi Shaleh untuk menyeru mereka. Tuhan member mu’jizat kepada Nabi Shaleh yaitu seekor Unta, Tuhan melarang untuk tidak mengganggu Unta ini, apabila diganggu mereka akan dibinasakan oleh Tuhan. Oleh kaum ini dibunuhlah Unta tersebut, mereka melanggar larangan Tuhan sehingga terjadilah gempa bumi yang amat dahsyat. Rumah-rumah mereka runtuh dan mereka mati dihimpit batu didalamnya. Bekas peninggalan mereka sampai sekarang masih tegak berdiri di pesawangan jalan antara Hijaz dengan Syam.[10]

Bani Qahthan, adalah keturunan Ya’rub Ibnu Qahthan. Berasal dari Mesopotamia karena daerah ini telah sempit oleh penduduknya, kemudian Bani Qahthan ini berpindah ke negeri yaman. Dinegeri Yaman sebelumnya telah ada Kaum Aad kedua yang mendiaminya, sehingga terjadi peperangan antara mereka. Dalam peperangan ini Bani Qahthan menang sehingga merekalah yang berkuasa di tanah air itu, dan Aad kedua tunduk kepada kekuasaan mereka lama kelamaan mereka pun larut dalam Bani Qahthan itu.

Dari Bani Qahthan pernah berdiri beberapa kerajaan, yaitu:

1. Kerajaan-kerajaan Yaman, negeri Yaman adalah daerah yang subur sehingga Bani Qahthan tidak mengembara lagi, melainkan mereka malah mendirikan negeri-negeri dan kota-kota. Kerajaan yang didirikan mereka yaitu:

a. Kerajaan Sabaiah, didirikan oleh raja pertamanya Saba’. Raja ini mendirikan sebuah kota untuk pusat pemerintahan yang disebut kota Ma’rib.

b. Kerajaan Himyariah, didirikan sesudah runtuh Kerajaan Sabaiah oleh suku Himyar yaitu satu cabang kaum Saba’ itu, berpusat di San’a.

2. Kerajaan Manazirah, berdiri di Mesopotamia didirikan oleh bangsa Arab yang berasal dari negeri Yaman yang berpindah ke Mesopotamia karena runtuhnya Saddu Ma’rib. Kerajaan ini disebut juga Bani Lakhim (Lachmides), atau Kerajaan Hirah, karena berpusat di kota Hirah. Kerajaan ini bukan satu kerajaan yang merdeka melainkan dibawah pengaruh Kerajaan Persia. Hakekatnya bangsa Persialah yang mendirikan kerajaan ini dengan mengangkat orang-orang Arab dari Bani Lakhim jadi raja atas orang-orang Arab yang tinggal di Mesopotamia. Mereka memiliki tujuan sendiri, yaitu:

a. Agar Kerajaan Manazirah dapat digunakan sebagai perantara untuk melancarkan perniagaan bangsa Persia ke seluruh Jaziratu’l Arab dan menjaga perniagaan bangsa Persia dari serangan bangsa Arab yang tinggal di Mesopotamia.

b. Untuk digunakan sebagai penghambat serangan bangsa Arab terhadap negeri Persia sendiri.

c. Untuk dipakai sebagai alat dalam pergolakan antara Kerajaan Persia dengan Kerajaan Romawi (Romawi Timur)

3. Kerajaan Ghasasinah, berdiri di bagian selatan negeri Syam (Syria) didirikan oleh bangsa Arab yang berasal dari Yaman, yang berpindah ke tempat itu karena runtuhnya Saddu Ma’rib. Hubungan kerajaan ini dengan Romawi Timur sama halnya dengan hubungan antara Kerajaan Manazirah dengan Kerajaan Persia.

4. Kerajaan Kindah, kerajaan kecil yang berdiri di Najed didirikan oleh bangsa Arab yang berasal dari Yaman, yang berpindah ke sana setelah Saddu Ma’rib runtuh.

Bani Ismail, adalah anak Ibrahim as. Ibrahim awalnya tinggal di kota Ur, yang pada saat itu adalah Babylonia. Saat itu orang di Babylonia menyembah bintang-bintang dan patung-patung. Rajanya Namrud yang memerintah di Babylonia yang mereka sembah. Ibrahim disakiti, dibakar hidup-hidup di dalam api. Tetapi Tuhan menyelamatkannya api itu hanya dingin dirasakan oleh Ibrahim.

Dalam Tarich Nabi Muhammad dijelaskan bahwa bangsa Arab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Bangsa Arab Al-‘Arabaa’ atau disebut juga Arab Al-Baa-idah bangsa ini adalah bangsa yang awal atau yang asli, mereka merupakan keturunan dari Iram bin Sam bin Nuh yang terdiri dari Sembilan bangsa: 1. ‘Aad, 2. Tsamud, 3. Amim, 4. Amiel, 5. Thasam, 6. Djadies, 7. ‘Imlieq, 8. Djurhum Ula, 9. Wabar. Bangsa-bangsa Arab yang disebutkan diatas merupakan umat yang tertua sesudah kaum Nabi Nuh, dan mereka tinggal di Babylon.

2. Bangsa Arab Al-‘Aaribah atau disebut juga Arab Al-Muta’arribah. Mereka adalah bangsa Arab kedua, merupakan keturunan dari Djurhum bin Qahthan putra ‘Aabir atau ‘Aibar. ‘Aabir atau Aibar menurut pendapat ahli tarich adalah nama bagi Nabi Hud.

3. Bangsa Arab Al-Musta’rabah adalah bangsa Arab yang datang atau yang dijadikan/ ditetapkan sebagai bangsa Arab. Kemudian mereka terkenal dengan sebutan Isma’ilijah yang menurunkan Adnan dan Adnan itulah yang menurunkan pribadi Nabi Muhammad s.a.w.

Bangsa Arab sangat suka pada kebebasan mereka tidak ingin dikongkong dan mereka sangat menuruti hawa nafsunya. Mereka memandang bahwa berjudi dan minum arak adalah suatu kehormatan, jika ada yang tidak pandai berjudi dan tidak suka minum arak dipandang rendah dalam pergaulan. Mereka boleh beristri berapa pun, apabila seorang ayah mati istrinya yang banyak itu dapat diwariskan kepada anak-anaknya, tidak jarang anak laki-laki mendapat pusaka ibu tirinya sendiri.

Kedudukan kaum wanita saat itu sangat rendah. Para bangsawan sangat tidak menyukai dan benci jika mereka memperoleh keturunan anak perempuan, anak perempuan yang baru lahir terus dikuburkan hidup-hidup oleh mereka karena mereka menganggap anak perempuan itu akan membawa besar bagi mereka. Sehingga muncullah poliandri kebalikan dari poligami dan hal ini sangat merusak keturunan.

Akan tetapi bangsa Arab sangat dikenal baik budi-bahasanya, mereka selalu memuliakan tamu yang datang, dilindunginya tamu tersebut dengan diri dan jiwanya. Namun, mereka juga dikenal suka merampok, apabila ada tamu/ orang asing yang bertemu mereka di tengah jalan sering dirampoknya atau dibunuhnya.[11]

B. Agama Bangsa Arab Pra-Islam

Zaman sebelum Islam disebut Zaman Djahiliah artinya zaman kebodohan. Ketika itu masyarakat Arab belum mengenal apa yang halal dan apa yang haram, yang benar atau yang sesat. Mereka hanya menurut kehendak hawa-nafsunya dan adat istiadat yang mereka terima turun-temurun dari nenek moyangnya.

Agama yang mereka yakini yaitu agama menyembah berhala. Setiap keluarga, setiap kaum, dan setiap kota mempunyai berhala masing-masing dengan tempat beribadah yang berbeda pula. Pusat keagamaannya adalah kota Mekah, terdapat 360 buah berhala pada Ka’bah Suci yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang merupakan wakil dari segala berhala yang mereka sembah.

Selain itu, ada juga ynag menyembah binatang, api, pasir, makanan, matahari, bintang, bulan dan lain-lain. Akan tetapi mereka masih tetap percaya kepada Allah, berhala hanya menjadi perantara kepada Tuhan saja. Namun, mereka tetap disebut musyrik karena mempersekutukan Tuhan. Terdapat pula dibeberapa tempat bangsa Arab yang memeluk agama Yahudi atau agama Kristen, namun itu hanya sebagian kecil.

Jika dilihat dalam kitab-kitab Tarich kita masing-masing akan diketahui bahwa Arab disekitar Djazirah pada masa dulu sebelum pribadi Nabi Muhammad dibangkitkan, mereka sudah mengerti akan keesaan Tuhan, sudah mengenal akan ketuhanan Allah. Atau lebih jelasnya mereka sudah mengikut agama yang menuhankan ketuhanan Allah, karena mereka sejak ratusan tahun yang lalu sebelum Nabi Muhammad bangkit sering kedatangan da’wah (seruan) para Nabi Utusan Allah yang menyampaikan seruan kepada mereka agar menyembah (beribadah) kepada Tuhan Yang Maha Esa semata-mata jangan sampai mempersekutukannya. Nabi yang datang berda’wah kepada bangsa di Arab Djazirah, diantaranya: Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il. Sebelum kedua beliau ini sampai ke tanah Arab (Makkah-Hidjah) di negeri Yaman dan Uman telah ada utusan Allah yang tinggal disana sebelumnya yaitu Nabi Hud a.s.

Beliau diutus Allah menyeru kaum Aad tersebut. Dimana ketika itu mereka pada umumnya menyembah kepada yang lain selain Tuhan yang Maha Esa seperti kayu, batu-batuan, dan menyembah manusia yang dianggap sakti yang dapat memberikan apa saja yang dimintanya dan sebagainya. Nabi Hud diutus untuk membetulkan kepercayaan mereka yang salah dan menyatakan keagamaan mereka yang sesat. Akan tetapi mereka pada umunya tidak mengikutiseruan suci itu bahkan sebaliknya mereka selalu membantah dan menolak seruan tersebut. Oleh karena tiu mereka dibinasakan.[12]

Tuhan juga mengutus Nabi Shalih a.s untuk menyeru bangsa Arab yang tinggal di antara Hidjaz dan Syam yang disebut kaum Tsamud. Kaum Tsamud ini menyembah arca dan lain sebagainya. Nabi Shalih diutus oleh Allah untuk membenarkan kesesatan mereka, namun mereka pada umunya tidak menerima seruan suci itu, bahkan mereka selalu mengejek-ejek dan membantah serta menghinanya. Oleh sebab itu akhirnya mereka dibinasakan pula oleh Allah.[13]

Nabi Ibrahim a.s. setelah pindah ke Makkah beliau memperbaiki rumah suci (Ka’bah), beliaupun menyampaikan da’wahnya kepada segenap penduduk sekitar Hidjaz sampai pada hari wafatnya. Setelah itu dilanjutka oleh Nabi Ismail a.s. beliau melanjutkan tugas ayahnya menjadi Utusan Allah kepada segenap penduduk di tanah Arab, dan seruan beliau umunya diterima baik oleh bangsa Arab disekitar Djazirah Arab. Sehingga mereka mengikut agama Nabi Ibrahim. Namun, setelah beberapa puluh tahun mereka memutar balikkan, merubah, ditambah dan dikurangi sendiri. Intinya mereka percaya bahwa Tuhan itu ada, dan Tuha itu Maha Esa. Dia yang menciptakan segenap mahluk, yang mngurus, dan yang memberi segala sesuatu yang diharapkan oleh mahluknya, tetapi dalam menyembah (beribadah) kepadanya, mereka membuat atau mengadakan berbagai perantara, dengan tujuan untuk menghapirkan diri mereka kepada Tuhan. Seperti:

a. Menyembah Malaikat, karena mereka menganggap malaikat sebagai wakil Tuhan.

b. Menyembah Jin, Ruh, dan hantu: mereka menganggap para Jin, Ruh-Ruh, dan hantu mempunyai hubungan langsung denganTuhan.

c. Menyambah Bintang-bintang, mereka menganggap bintang-bintang itu diberi kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam yang luas ini.

d. Menyembah Berhala.

e. Agama ahli kitab (Yahudi dan Nasrani)[14].

Bangsa Arab Bani Qahthan menganut agama Ash Shabiah yaitu menyembah matahari dan bintang-bintang. Setelah mereka mendapat seruan dari rahib-rahib Yahudi yang datang dari Yastrib, mereka anutlah agama Yahudi. Orang yang berpindah ke Arabia Utara (Ghasasinah) lalu menganut agama Masehi, karena mereka berdekatan dengan bangsa Romawi yang beragama Masehi. Bangsa Arab Bani Isma’il awalnya menganut agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as dan pada tangan mereka terletak penjagaan Baitullah.

Dari agama Nabi Ibrahim ke kepercayaan Watsani, yang menyebabkan bangsa Arab akhirnya menyembah berhala dan batu, ialah: siapa-siapa yang meninggalkan kota Makkah selalu membawa sebuah batu, diambilnya dari batu-batu yang ada di Haram Ka’bah, dengan maksud untuk menghormati Haram itu, dan untuk memperlihatkan cinta mereka terhadap kota Makkah.


[1] Ali. K, 1996, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), Jakarta:Raja Grafindo Prasada, hal 20

[2] Mukhtar Yahya, 1980, Bangsa Arab Sebelum Islam, Surabaya: Bina Ilmu, hal 5

[3] Anwar Rasyid, 1969, Muhammad Rasulullah, Jakarta: Tintamas, hal 5

[4] Baca Surat Al An-am ayat 140 dan ayat 151, Surat An-Nahl ayat 58-59, dan Surat Isra’ ayat 31

[5] Ali. K, 1996, Sejarah Islam (Tarikh Pramodern), Jakarta:Raja Grafindo Prasada, hal 21

[6] Chalil, Moenawar. 1969, Kelengkapan Tarich Nabi Muhammad, Jakarta: Bulan Bintang, hal 37

[7] Ibid, hal 24-25

[8] Mukhtar Yahya, 1980, Bangsa Arab Sebelum Islam, Surabaya: Bina Ilmu, hal 9

[9] Baca Surat Hud ayat 50-60, Surat Al A’raf ayat 65-72 dan Surat Haqqah ayat 6-8

[10] Baca Surat Al ‘A’raf ayat 73-79, Surat Hud ayat 61-68 dan Surat An-Naml ayat 45-53

[11] Anwar Rasyid, 1969, Muhammad Rasulullah, Jakarta: Tintamas, hal 3-4

[12] Chalil, Moenawar. 1969, Kelengkapan Tarich Nabi Muhammad, Jakarta: Bulan Bintang, hal 38-39

[13] ibid

[14] Ibid, hal 40-43

SEKOLAH TAMAN IBU

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:22 am

SEJARAH BERDIRINYA SEKOLAH TAMAN IBU

Pendidikan sebagai sarana sosialisasi merupakan kegiatan manusia yang melekat dalam kehidupan masyarakat , sehingga usia pendidikan hampir sama tuanya dengan usia manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan berbagai rentang peradaban. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sistem pendidikan di tanah air banyak disesuaikan dengan kepentingan penjajah untuk mempertahankan dan memperluas kekuasaannya. Pemerintah kolonial secara sistematis memasukan paham mereka dengan menanamkan superioritas budaya Barat melalui pendidikan sekolah rakyat kepada proses pendidikan pribumi.

Pemerintah kolonial juga mendidik para calon tenaga terampil di bidang administrasi dan kejuruan yang diperlukan dalam menjalankan usahanya. Namun menjelang masa berakhir penjajahan, pendidikan digunakan oleh para perintis kemerdekaan untuk menanamkan kesadaran dan menumbuhkan semangat kebangsaan Indonesia. Muncul kesadaran bahwa sistem pendidikan yang berlandaskan kepentingan penjajah tidak banyak memberikan keuntungan bagi golongan pribumi secara luas. Oleh karena itu. beberapa peminpin dan tokoh-tokoh pendidikan Indonesia mulai memikirkan dan mewujudkan sistem pendidikan di luar kerangka tujuan sistem pendidikan Belanda dan Eropa. Sistem pendidikan tersebut diharapkan mampu menjadi wahana untuk mengembangkan wawasan kebangsaan dan mendorong semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Akibatnya timbul kehausan dan kesadaran bersekolah di kalangan bangsa Indonesia yang menjelma dalam bentuk sekolah partikelir atau sekolah swasta yang dicap oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai wilde scholen atau sekolah liar. Di sisi lain, pengaruh pendidikan Barat mendorong pendidikan kaum wanita dan memeratakan jalan ke arah emansipasi wanita yang tetap mengasah kodratnya sebagai pengatur rumah tangga. Sehingga muncul Sekolah Taman Ibu yang menjadi sekolah putri pertama di Yogyakarta yang didirikan oleh kerabat dekat Ki Hajar Dewantara yang bernama Soetio Soerjowoto bersama rekan-rekannya. Berawal dari sekolah ini perkembangan pendidikan Kejuruan Putri di Yogyakarta yang notabenenya sebagai Kota Pendidikan.

A. Sejarah Berdirinya.

Sekolah Taman Ibu (Lersk National Huishoudscholl) didirikan pada tanggal 1 Agustus 1933 di Yogyakarta. Secara perhitungan tahun Jawa, tepatnya jatuh pada hari Selasa Pahing tanggal 8 Ba’da Mulud Tahun Besar 1864 windu Santjotji. Gedung pertama yang digunakan sebagai tempat pengajaran yakni di dalem Soerkoesoeman yang terletak di Jalan Bintaran Lor no. 5 Yogyakarta. Tempat yang digunakan pada waktu itu masih berupa pendopo yang kemudian dibagi menjadi beberapa ruangan sebagai ruangan kelas.

Proses mendirikan sekolah bukan merupakan hal yang mudah karena pada tahun 1932, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan “Ordonasi SekolahLiar”(Wilde Schoolen Ordonatie) yang berisi bahwa pendirian sekolah partikelir harus meminta izin kepada Pemerintah Hindia Belanda, sebelum mengajar guru sekolah partikelir harus memiliki izin mengajar terlebih dahulu dari pemerintah Hindia Belanda; isi pelajaran sesuai dengan sekolah negeri. Sehingga proses pendirian Sekolah Taman Ibu harus melewati izin dari pemerintah kolonial dengan mengemukakan maksud dan tujuan pendirian sekolah secara jelas. Adapun maksud dan tujuan pendirian Sekolah Taman Ibu secara umum adalah untuk kemajuan bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Sedangkan maksud dan tujuan khususnya untuk kemajuan pendidikan kaum wanita Indonesia. Penyampaian maksud dan tujuan pendirian sekolah dikarenakan kekhawatiran akan timbulnya kecurigaan dari pemerintahan kolonial. Sebab pada waktu itu larangan bagi bangsa Indonesia untuk berkumpul secara politis. Tetapi karena di dalam prospektus dijelaskan tentang cita-cita, maksud dan tujuan dari pendidikan Taman Ibu secara jelas maka pendirian Sekolah Taman Ibu dikabulkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Sejarah berdirinya Sekolah Taman Ibu tidak dapat dilepaskan dari peranan tokoh pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara. Beliau berusaha mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui jalur pendidikan dengan didirikan sekolah (perguruan) Taman Siswa. Setelah berhasil mendirikan Taman Siswa kemudian Ki Hajar Dewantara bersama istrinya yakni R.Ay. Soetartinah memikirkan ide untuk mendirikan sekolah lain. Ide tersebut terwujud dengan adanya Sekolah (Perguruan) Taman Ibu. Namun pendiri inti dari Sekolah Taman Ibu antara lain;

1. Keluarga R.M. Soetradi Soerjohoedojo.

2. Keluarga R.M. Soetono Soerjosoebroto.

3. Keluarga R.M. Soetio Soerwinoto.

Dari semua pendiri inti mempunyai hubungan tali keluarga dan merupakan kerabat dekat Ki Hajar Dewantara.

Masa awal pendirian sekolah didukung oleh kondisi dan fasilitas yang cukup memungkinkan. Sehingga semua pembiayaan yang dikeluarkan guna persiapan pembukaan sekolah dipikul oleh seluruh Kern-Komite yakni seluruh pendiri inti. Namun selanjutnya, sumber keuangan didapatkan dari sokongan para anggota pengurus lain sebagai donator setiap bulannya sebesar antara 1 gulden sampai 3 gulden. Struktur pengurus Sekolah Taman Ibu sendiri dijabat oleh Bapak R.M. Soetardi Soerjohoedojo sebagai pemegang keuangan atau bendahara. Bapak R.M. Soetio Soerjowinoto sebagai sekretaris. Sedangkan mengenai kelancaran berlangsungnya pendidikan dan pengajaran Perguruan Taman Ibu dipertanggungjawabkan kepada;

1. Ny. R. Ay. Soetradi Soerjohoedojo.

2. Ny. R. Ay. Soetio Soerjowinoto.

3. Ny. R. Ay. Soetono Soersoebroto.

Karena Perguruan Taman Ibu tidak hanya menerima siswa-siswa dari wiayah Yogyakarta melainkan peminatnya dari seluruh pelosok tanah air juga maka pada saat itu juga menyediakan tempat pemondokan (asrama) bagi para siswa yang berasal dari luar Yogyakarta. Biaya asrama pada waktu itu sebesar 15 gulden setiap bulan. Asrama dikelola oleh susunan pengawas, sebagai berikut;

Komite Harian

Badan Penasehat

Badan Pengawasan

Perguruan Taman Ibu hanya menempati dalem Soerkoesoeman (rumah pribadi keluarga R.M. Soetradi Soerjohoedojo) hanya selama dua tahun (1933-1934). Kemudian berpindah ke Jalan Beji no. 33 yaitu dalem miliki keluarga R.M. Soerjowinoto pribadi (Mr. Soemanang).

Pada masa kependudukan Jepang, pendidikan Perguruan Taman Ibu tetap berlangsung. Tetapi karena situasi waktu itu yang tidak kondusif serta sulitnya perhubungan melalui darat dan laut maka jumlah murid yang masuk mulai menyusut bahkan berkurang hingga 50% dari jumlah yang sebelumnya. Dari sebesar 500 siswa menyusut menjadi 250 siswa, hal ini terjadi disebabkan juga karena sulitnya diperoleh bahan-bahan untuk keperluan pelajaran dan tidak adanya bantuan dari para donator.

Pada masa revolusi fisik, Perguruan Taman Ibu terpaksa ditutup yaitu selama kira-kira dua tahun sejak tanggal 19 Desember 1948. Sedangkan bangunan sekolah untuk sementara dipergunakan sebagai tempat penampungan pengungsi yang datang dari luar Yogyakarta sebagai ibukota sementara Republik Indonesia. Selama masa revolusi, barang-barang milik sekolah berhamburan termasuk meja, kursi, lemari, alat-alat kantor, alat-alat rumah tangga dan sebagainya. Karena semuanya digunakan untuk kepentingan umum dengan tujuan sosial.

Setelah terhenti selama dua tahun dengan sendirinya keadaan dan situasi bangsa mengalami perubahan. Pada tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia tercapai dan hal ini merupakan titik awal kebangkitan Perguruan Taman Ibu kembali. Semangat untuk meneruskan dan membuka kembali Perguruan Taman Ibu semakin kuat. Di samping itu, juga didorong oleh rasa untuk meneruskan ide dan cita-cita pendiri yang telah meninggal yakni almarhumah ibu Soetradi Soerjohoedojo dan almarhumah ibu Soetono Soerjosoebroto. Dengan segala kemampuan yang ada maka pada tanggal 16 Juli 1951 dibuka kembali Sekolah Kepandaian Putri ((SKP) Taman Ibu, yang tempatnya berada di Jalan Gajah Mada no. 28 (dulu bernama Jalan Tanjung no. 28) Yogyakarta. Tempat ini adalah rumah yang pernah ditempati oleh Ki Hajar Dewantara. Selain itu, Taman Siswa pertama kali didirikan di sini pada tahun 1922. Namun karena jumlah murid yang terlalu banyak maka Taman Siswa dipindah ke Jalan Taman Siswa.

REVIEW BUKU Tragedi Nasional Percobaan KUP G 30 S/ PKI di Indonesia

Filed under: Uncategorized — vivahistoria @ 4:11 am

REVIEW BUKU

Tragedi Nasional Percobaan KUP

G 30 S/ PKI di Indonesia

Saat beberapa tahun sebelum peristiwa 1 Oktober 1965, Partai Komunis Indonesia (PKI) tampak mengalami perkembangan yang pesat. Dari partai kecil dengan latarbelakang yang diragukan iktikat baiknya karena peristiwa Pemberontakan Madiun tahun 1948. PKI tumbuh menjadi partai massa yang hebat dan memiliki pengaruh dalam segala bidang. Bidang politik pengaruhnya hingga pada kekuasaan parlementer. Pengaruhnya juga terasa dibidang social, pendidikan hingga kesenian.

Semua itu berkat kepemimpinan D.N. Aidit sebagai ketua Partai pada tahun 1951. Salah satu factor yang menunjang keberhasilan itu adalah persahabatannya dengan Presiden Soekarno. Dengan kharismatik Presiden Soekarno PKI mendapat perlindungan dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Salahsatu musuh PKI yang paling utama adalah golongan agama karena alas an ideologis yang berlawanan. Namun Angkatan Darat lebih dianggap musuh yang terpenting bukan karena ancaman terhadap fisik, tetapi juga terdapat alas an ideologis. Angkatan Darat menganggap PKI yang berfaham komunisme sangat bertentangan dengan ideologis bangsa yaitu Pancasila. Komunis melambangkan pertentangan kelas dan penumbangan system tata hidup yang non-komunis. Dan Pancasila melambangkan kegotongroyongan dan toleransi. Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa sedangkan komunisme melambangkan atheis yang anti- Ketuhanan.

PKI memikirkan tentang bagaiman menghindari ancaman penumapasan dari Angkatan Darat dan mereka mengerti bahwa bahwa akan ada saatnya kekuasaan rezim Soekarno akan berakhir. Kekuatan Angkatan Bersenjata, dari Angkatan Udara sudah membuat PKI puas karena Menteri/ Panglima Angkatan Udara Omar Dhani cenderung bersimpati kepada PKI.Angkatan Laut dianggap sebagai kesatuan yang tidak begitu penting bagi PKI, sedangkan Kepolisian mengalami perpecahan dalam tubuhnya sehingga tidak dapat berfungsi efektif saat darurat. Dan Angkatan Darat yang paling dikhawatirkan kekuatan oleh PKI.

Semakin menurunnya kesehatan Presiden Soekarno semenjak tanggal 5 Agustus 1965, membuat suasana semakin tegang mendorong PKI untuk secepatnya mempersiapkan pasca – Soekarno. Persiapan awal berupa pertemuan dengan politbiro yang diketuai oleh D.N. Aidit. Operasi 1 Oktober 1965 di ibukota oleh G 30 S telah direncanakan dalam serentetan pertemuan yang dihadiri biro khusus PKI dan simpatisan dari Angkatan Darat . Semua rencana dibuat agar harus nampak sebagai masalah intern Angkatan Darat sendiri.

Letnan Satu Dul Arief selaku pimpinan Kesatuan Pasopati dari Gerakan 30 September membagi pasukannya menjadi 7 sub kesatuan. Setiap kesatuan bertanggungjawab untuk menculik serta membawa ke Pangkalan Lubang Buaya masing- masing satu jendral dalam daftar yang dibuat para pengkhianat. Para jendral harus ditangkap walau dalam keadaan hidup atau mati. Tipu muslihat digunakan untuk melancarkan penculikan dengan cara mengatakan bahwa para jendral dipanggil oleh presiden.

Sesuai dengan perintah Letnan Dul Arief, korban penculikan dan pembunuhan di bawa ke Lubang Buaya. Para korban mengalami penganiayaan oleh anggota kesatuan Pasopati dan Pringgadani termasuk beberapa oknum Tjakrabirawa dan pasukan para Angkatan Udara serta Pemuda Rakyat dan Gerwani . Berdasarkan visum et repertum atas jenazah para korban mengalami penganiayaan yang sangat kejam.

Pada tangggal 1 Oktober 1965 di Yogyakarta , Batalyon L dipimpin oleh Wisnuradji menculik Kolonel Katamso dan juga kepala stafnya Letnan Kolonel Sugijono dari Markas Komando. Mereka berdua dibawa ke kestarian batalyon di Kentungan sebuah desa di sebelah utara Yogyakarta. Penculikan tersebut dipimpin oleh Pembantu Letnan Satu Sumardi. Kedua perwira kemudian dibunuh ditempat tersebut.

Berdasarkan fakta dan kondisi yang ada pada saat itu, penulis mencoba untuk mencerita peristiwa kup G 30 S / PKI secara lengkap dan terpercaya, disertai dengan hasil persidangan para tersangka percobaan kup G 30 S dan berbagai lampiran yang mendukung isi buku tersebut. Dengan bahasa yang ringan buku ini dapat dijadikan rujukan bagi generasi muda untuk mengenal dan mengerti sejarah khususnya pada Peristiwa G 30 S/ PKI. Tetapi penyajian buku yang menpunyai uraiannya terlalu panjang dengan bahasa yang sedikit monoton menjadikan buku ini terasa membosankan saatnya membacanya.

Blog di WordPress.com.